Makin hari makin terbukti mengapa Jakarta butuh seorang Ahok. Ibarat tokoh wayang Bima yang tegas tanpa kompromi membela kebenaran dan melawani para PoliTIKUS dan koruptor di negeri ini. Pada akhirnya dikembalikan kepada rakyat, apakah akan tetap diam membiarkan semua berjalan atau ikut berjuang menegakkan yang benar.
Rakyat sebagai pemegang hak dan kedaulatan tertinggi, yang berhak menilai. Pada akhirnya rakyat harus memutuskan bersikap dan melangkah karena di tangan rakyat Jakarta pulalah masa depan kota Jakarta ini diletakkan.
Sementara itu fakta menunjukkan bahwa terbukti bahkan ada yang lebih parah daripada Dana Siluman DPRD. Jakarta boleh dikatakan sedang Siaga 1 Korupsi Penggarongan besar besaran uang dan aset negara! Sudah saatnya kita semua berhenti menutup mata akan semua kenyataan ini.
Dari fakta yang ada menjelaskan bahwa Bakrie kerja sama dengan pemprov mengelola tanah pemprov. Di perjanjian waktu itu yang disepakati adalah 45 tahun dengan kewajiban Bakrie menyediakan beberapa fasilitas seperti gedung film, dan lain-lain.
Ternyata di perjanjian itu tidak di sebutkan kapan kewajiban itu dipenuhi. Jadi perjanjian yang dilakukan lebih dari sepuluh tahun yang lalu (kurang lebih sejak tahun 2004) sampai sekarang itu sama sekali tidak dipenuhi. Dan parahnya, semua tanah perjanjian yang mestinya milik negara/pemprov, telah dijual kepada banyak pihak. Beberapa di antaranya adalah Pertamina, Sinar Mas, dan Grup Wahana. Sangat memprihatinkan hal seperti ini bisa terjadi di Indonesia, begitu parahnya sehingga tanah milik negara bisa di jual ke orang lain.
Yang lebih parah lagi adalah, bahwa ternyata tanah negara ini di sertifikatnya adalah asalnya girik dan bukan HPL. Artinya tanah yg dikerja samakan antara jakarta dan Bakrie bisa di sertifikatkan dengan orang lain dan membuat tanah milik jakarta ini lenyap!! Bisa dibayangkan betapa parahnya negeri ini!!
Di masa lalu, entah karena kurang hati hati atau emang disengaja, tanah itu tidak di HPL kan oleh pemprov sebelum kerja sama dengan Bakrie.
Kita tidak tahu dimana letak tanah itu, tapi kalau sampai Pertamina berniat membangun gedung di situ maka besar kemungkinan lokasi tanah itu ada di Rasuna Said (Kuningan) Jakarta. Bisa dibayangkan berapa harga permeter tanahnya bila benar lokasinya di Rasuna Said Kuningan.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Bakrie menawarkan jual tanah di Kuningan ke Sinar Mas, BSD, dan Pertamina.
Yang perlu diingat adalah bahwa tanah ini adalah milik Pemprov DKI dan Bakrie kerja sama selama 45 tahun untuk pengelolaan, tapi kenapa malah dijual semua.
Kata kepala BPKD Jakarta, semua tanah Bakrie kerja sama dengan Pemprov DKI telah dijual!!
Sekali lagi saya tekankan inilah salah satu jakarta membutuhkan seorang kepala daerah seperti Ahok yang transparan kepada rakyat dan tegas. Jika gubernurnya bukan Ahok. Kasus ini akan sama seperti begitu banyak kasus lainnya, akan lenyap dan rakyat pun tidak akan pernah melihat ini di youtube!
Tanah milik Bakrie di Kuningan total 53 hektar dan telah ditawar-tawarkan ke semua pihak. Pertanyaannya : Apakah itu semua murni milik Bakrie? Jangan-jangan banyak yang sebenarnya milik Pemprov. Sudah saatnya rakyat jeli melihat kondisi seperti ini dan tidak hanya berdiam diri melihat penggarongan besar besaran uang dan aset negara!
Detikfinance Sabtu, 16/02/2013 16:44 WIB
Jakarta -PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) masih menunggu calon investor yang akan membeli lahan miliknya di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Anak usaha Grup Bakrie itu mengaku bersikap terbuka terhadap siapa saja yang berniat untuk membeli aset miliknya, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina (Persero) yang saat ini gencar diberitakan.
Direktur Utama Bakrie Land Ambono Januarianto menyatakan akan melepas sebagian kepemilikannya yang ada di kawasan hunian terintegrasi atau superblok Rasuna Episentrum jika tawarannya menarik.
Menurut Ambono, harga tanah di kawasan Rasuna Said saat ini dipatok di harga rata-rata Rp 40 juta per meter persegi. Saat ini, Bakrieland masih memiliki cadangan lahan (landbank) seluas 10 hektar di kawasan tersebut dari total lahan seluas 53,6 hektare.
"Kita sesuaikan dengan harga rata-rata di kawasan itu, jangan sampai nawar di bawah harga rata-rata, nanti diprotes. Sampai saat ini belum ada yang ngomong secara langsung termasuk Pertamina, saya juga dengar dari media, Pertamina hanya menyebutkan di Rasuna, tapi lokasi spesifiknya di mana tidak disebutkan, yang punya tanah di sini kan banyak bukan kita saja," kata Ambono saat dihubungi detikFinance, di Jakarta, Sabtu (16/2/2013).
Namun, dia mengaku, jika Pertamina memang berniat masuk ke wilayah Epicentrum miliknya, berarti ini merupakan kerjasama yang menarik dan bergengsi.
"Kabarnya kan Pertamina 83 tingkat, 200 meter. Tapi kita enggak tahu. Kalau Pertamina mau di situ Alhamdulillah, kita welcome banget. Bakrie Land senang, daerah situ jadi bergengsi, pastilah ada kantor pusat pertamina dan gedung tertinggi di Indonesia," akunya.
Dia mengatakan, sebagai perusahaan pengembang, Bakrieland saat ini perlu terus meningkatkan kinerja perusahaan dengan melakukan beberapa aksi korporasi, salah satunya dengan mengembangkan kawasan di wilayah Epicentrum tersebut.
"Saya sampaikan sebagai pengembang, kita bisa jual sendiri atau join venture. Kalau harganya bagus bisa jual putus, recurring income bisa juga, semua tergantung, sesuai kebutuhan. Saat ini yang amat dibutuhkan mengembalikan Bakrie Land sebagai company real estate. Lahan di kawasan ini bisa diperuntukkan sesuai yang ada di sini, baik untuk apartemen, kantor, office tower, hotel, komersial, macam-macam, pokoknya multi use," paparnya.
Sementara itu, pihaknya mengaku masih akan fokus untuk menyelesaikan rugi yang diderita perseroan. Salah satunya dengan cara menjual tol miliknya ke pengusaha Hary Tanoesoedibjo beberapa waktu lalu. Dia berharap, kuartal pertama tahun ini, kerugian tersebut bisa segera diselesaikan.
Bakrie mengatakan harga rata rata adalah 40 juta dan luas total 53.6 hektar alias total harga tanah tersebut adalah Rp. 21.440.000.000.000 alias 21.44 Trilyun Rupiah!
Jadi jelas bukan hanya dana siluman DPRD DKI. Tetapi banyak sekali masalah-malsalah lain yang berkaitan dengan dana trilyunan milik negara berpotensi lenyap digondol maling tanpa sepengetahuan rakyat Jakarta. Ini belum termasuk banyak kasus yang sudah terlanjur lenyap dimasa lalu! Seperti kasus Tanah Hotel Sultan misalnya (sesuai info Ahok yang ada di video youtube di atas)
Semoga Ahok yang akan menggugat dan atau memperbaiki perjanjian dengan Bakrie bisa terwujud agar tanah Pemprov tersebut selamat. Bila Ahok di lengserkan maka kita tidak tahu siapa gubernurnya, dan apakah tanah milik pemprov akan bisa di selamatkan. Bisa jadi inilah salah satu alasan mengapa Ahok akan dilengserkan.
Belum ada tanggapan untuk "Lebih Parah dari Dana Siluman! Ahok: Ini (Bakrie) Kurang Ajar!"
Posting Komentar