Foto ilustrasi : tempo.co
Beberapa grup Relawan Jokowi banyak yang tumbang. Beberapa yang saya tahu misalnya, grup Relawan Jokowi Presiden ada dua, satu beranggotakan sekitar 1.000.000 akun, dan lainnya tumbang karena sudah dikuasai akun-akun dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dan ada beberapa grup lainnya, seperti Seknas Muda Jokowi Sukabumi dan lain-lain.
Kini, grup-grup lainnya hanya menunggu waktu untuk dikuasai mereka para pemilik akun abal-abal yang siap untuk mengkudeta grup-grup Facebook Relawan Jokowi. Masihkah konsisten mendukung Jokowi? Atau hanya ikut arus saja dan pada akhirnya membelot dan membuat opini ngawur setelanya?
Setiap orang memiliki pilihan yang berbeda mengenai siap yang di dukung dan siapa yang menjadi lawan. Tetapi, pada akhirnya hanya satu "yang terpilih" dan tentu itu yang terbaik untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Dasar 45, yaitu membawa perubahan, mensejahterakan rakyat dan memakmurkannya, mencerdaskan melalui pendidikan dan bertanggung jawab langsung pada rakyatnya. Berat, tetapi itu tugas yang harus diemban dan dilaksanakan.
Lalu, bagaimana seharusnya sikap rakyat terhadap Presidennya? Melihat kenyataan yang terjadi sekarang ini, terutama di dunia maya, tidak semua rakyat mendukung kinerja pemerintah dalam membangun bangsa ini. Sikap yang ditampilkan justru membuat miris dan memalukan. Karena kebencian pada Presiden terjadi di mana-mana. Pengguna social media pasti tahu.
Relawan? Apa sebenarnya tanggung jawab relawan terhadap kejadian seperti yang saya sebutkan? Minta bayaran? Oh, tidak!
Komitmen sebagai Relawan Sejati Jokowi menjadikan kita menyadari bahwa tidak ada relawan yang dibayar jika merujuk pada definisi RELAWAN yang sesungguhnya.
Lalu, bagaimana dengan para relawan yang sekarang diangkat Jokowi menjadi pejabat negara? Tentu saja itu adalah keberuntungan mereka. Kelayakan seseorang menduduki posisi penting di negara ini tentu sudah dipertimbangkan. Presiden Jokowi bisa saja memberhentikan mereka jika kemampuan mereka ternyata tidak sesuai dengan jabatan mereka.
Nah, posisi saya yang sekarang sangat saya syukuri. Saya hanya memantapkan hati bahwa saya adalah Relawan Sejati Jokowi yang mendukung kebijakannya untuk kehidupan yang lebih baik pada masa depan anak cucu saya.
Tidak ada yang mengharuskan setiap orang menjadi relawan Jokowi sejati. Tetapi setidak yang tidak menyukai Jokowi, saya berharap tidak selalu memfitnah, menghujat dan menghina Jokowi dengan kata-kata keji. Ingat! Benar dan salah itu hanya Tuhan yang tahu, manusia tidak bisa seenak perutnya mengadili orang lain hanya karena benci dan sakit hati lalu berusaha menjatuhkan.
Relawan Sejati Jokowi tidak perlu membalas hinaan, hujatan dan fitnahan mereka. Cukup dengan mengawal Jokowi, itu sudah merupakan bukti.
Belum ada tanggapan untuk "Relawan Sejati Jokowi? Buktikan!"
Posting Komentar