REPHAKER.COM - Koordinator Daerah Pejuang Kedaulatan Pangan (KORDA-PKP) Pangandaran, yang merupakan sebuah lembaga sayap dari Indonesian Institute Of Agriculture Care (INISIAC) Merasa turut prihatin dengan kondisi para petani gula kelapa di kabupaten pangandaran. Dimana daerah penghasil gula kelapa diatas 150 Ton/hari ini, petaninya tetap saja hidup di bawah garis kemiskinan.
Menurut Joko Rambat, salah satu ketua kelompok petani gula kelapa yang memilih meninggalkan kebun kelapanya dan beralih profesi menjadi buruh nelayan di kapal orang lain. "Kami selalu kebingungan, tiap pagi dan sore, kami harus memanjat 80 pohon kelapa untuk mengambil nira, habis itu, malamnya sampai pagi memasak nira untuk dijadikan gula, tapi begitu jadi gula, harganya cuman 7500/kg, Itupun masih dihutang dulu sama bandar. Padahal yang kami tahu, gula kelapa di pasar, harganya sampai 13.000/kg. Kalau begini caranya, buat apa saya bertahan jadi petani gula kelapa, sudah cape naik turun pohon, semalaman begadang memasak nira untuk dijadikan gula, tetapi orang lain yang kaya, padahal mereka tidak capai dan tidak mengeluarkan modal" tuturnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kuwat, "saat ini petani gula pangandaran menjalankan pekerjaannya lebih karena terpaksa sebab tidak ada pekerjaan lainnya. Kalau dihitung dari sisi ekonomi, ya jauh dari yang diharapkan. Kalau ada pekerjaan lainnya, pasti sedulur sedulur petani gula akan pindah kerjaan, enakan jadi buruh, mereka bisa istirahat cukup, jam kerja terbatas, lebih dari jam kerja dihitung lembur. Lah kami kerja dari pagi sampai pagi lagi, paling paling dapat gula 5 sampai 7 kg dari 40 pohon yang kami panjat tiap pagi dan sore, malamnya masih harus memasak gula sampai pagi lagi. Kalau harganya cuman 7500/kg ya susah, apalagi biaya hidup kami saat ini semakin tinggi akibat kenaikan harga bbm dan kenaikan semua harga bahan pokok yang kami butuhkan tiap harinya".
Dalam kesempatan yang sama, Kasadi, ketua koordinator daerah pejuang kedaulatan pangan (KORDA-PKP)
Kabupaten Pangandaran menyampaikan bahwa petani gula kelapa sangat membutuhkan perhatian dan perlindungan agar tidak dikerjain oleh tengkulak dan perusahaan perusaan nakal. Rendahnya pembelian gula dari petani dan tingginya harga gula dari tengkulak ke konsumen sangat menunjukkan ketidak adilan. Karena itu, kasadi bersama semua pengurus KORDA-PKP Pangandaran akan bekerja secara maksimal untuk mendirikan kooperasi tani guna menguatkan permodalan para petani sekaligus membantu para petani gula jika membutuhkan dana talangan untuk kebutuhan hidupnya. Di sisi lain, Pihaknya juga akan membangun kerjasama pasar antar daerah baik di wilayah jawa barat sendiri maupun di provinsi provinsi lainnya, agar petani gula kelapa mendapatkan harga yang semestinya.
Sementara itu, Ali Sa'roni, Sekjend INISIAC/LIPP yang sekaligus menjadi Ketua Koordinator Nasional Pejuang Kedaulatan Pangan (KORNAS-PKP) menegaskan kembali sikapnya "kita semua, baik INISIAC/LIPP, maupun PKP adalah relawan pemenangan jokowi. Yang setelah jokowi menang, kita melakukan reposisi menjadi relawan realisasi janji janji kampanye jokowi. Dulu, pada saat kampanye pilpres, kami datang ke sini, berkampanye dan memohon bantuan pada semua petani. Karena itu, sekarang kami juga ke sini untuk bertemu petani, menginventarisir semua permasalahan petani, melindungi dan mencari solusi atas semua masalah yang ada pada para petani"
"Saat ini, pilpres sudah selesai, tidak perlu lagi acara acara seremonial untuk meneriakkan dukungan terhadap jokowi, yang harus kita lakukan adalah segera melakukan reposisi dan revolusi. Relawan jokowi harus memiliki spesialisasi program berdasarkan kompetensinya masing masing, membaur dengan rakyat dan peduli nasib wong cilik"
Relawan bukanlah politisi hitam yang menomor satukan Balas jasa dan agenda perebutan jabatan di sistem pemerintahan jokowi. Karena bagi INISIAC/LIPP dan PKP, relawan jokowi adalah Relawan Nawa Cita. Tidak penting bagi kita untuk ketemu jokowi secara fisik, apalagi sampai klaim dan menjual nama relawan untuk mendapatkan perhatian dari jokowi. karena jokowi adalah nawa cita itu sendiri. Memperjuangkan dan mensukseskan nawa cita, sama saja dengan memperjuangkan dan mensukseskan jokowi. Membiarkan wong cilik terus menderita, itu sama saja dengan membiarkan jokowi gagal, merongrong dan mau menjatuhkan jokowi. (Ks)
Laporan : Ali Saroni
Belum ada tanggapan untuk "KORDA PKP Pangandaran: Relawan Jokowi Harus Melakukan Reposisi Dan Peduli Nasib Wong Cilik"
Posting Komentar